Kepala Sekolah yang Memulyakan Guru PAUD: Strategi Membangun Lembaga Pendidikan Berkualitas

Baca Juga

Kepala Sekolah yang Tidak Sekedar Menjadi Bos: Ketika Memulyakan Guru PAUD Menjadi Kunci Kemajuan Lembaga. (Sumber foto: Arda Dinata).

INSPIRASI - Bagaimana kepala sekolah yang bijak membantu dan memulyakan guru PAUD dapat menjadi kunci kemajuan lembaga pendidikan anak usia dini. Temukan strategi dan pendekatan yang memberdayakan.

Hashtag: #KepalaSekolahPAUD #GuruPAUD #PendidikanAnakUsiaDini #KepemimpinanPendidikan

Oleh: Arda Dinata


"Kepala sekolah yang baik ibarat tukang kebun yang pintar. Dia tahu kapan harus menyiram, kapan harus memupuk, dan kapan harus membiarkan tanaman tumbuh sendiri. Bedanya, yang dia rawat bukan bunga mawar, tapi hati guru-guru yang lebih mudah layu daripada bunga matahari."


Ada sebuah cerita yang menarik dari sebuah PAUD kecil di pinggiran kota. Namanya PAUD Mekar Sari. Dulu, tempat ini hampir tutup karena guru-gurunya sering berganti, orang tua murid mengeluh, dan suasana belajar terasa kaku seperti perpustakaan yang sedang berkabung.

Hingga datang seorang kepala sekolah baru. Namanya Bu Sari. Wanita paruh baya yang pernah mengajar di berbagai jenjang pendidikan ini memiliki filosofi sederhana: "Kalau mau anak-anak bahagia, gurunya harus bahagia dulu."

Apa yang dilakukannya? Bukan membuat aturan baru yang membebani. Justru sebaliknya.

Memulyakan, Bukan Memerintah

Pagi itu, Bu Sari tidak duduk di kursi kepala sekolah yang empuk. Dia justru ikut berkebun bersama Bu Rina, guru muda yang baru lulus sarjana PAUD. "Bu, saya mau belajar cara menanam kangkung yang benar," katanya sambil berlutut di tanah.

Bu Rina terkejut. Selama ini, kepala sekolah yang dia kenal hanya pandai memberi perintah dari balik meja. Tapi Bu Sari berbeda. Dia ingin tahu, dia ingin belajar, dan yang paling penting, dia menghargai keahlian guru-gurunya.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tantangan dan upaya kepala sekolah PAUD dalam memotivasi guru menjadi kunci utama pengembangan lembaga pendidikan anak usia dini. Namun, motivasi yang dimaksud bukan sekadar penyemangat kosong. Ini soal pengakuan, penghargaan, dan pemberdayaan.

Bu Sari paham betul. Dia tahu bahwa guru PAUD sering dianggap "guru kelas dua" oleh sebagian masyarakat. Padahal, mereka adalah arsitek pertama dalam membentuk karakter anak-anak. Meningkatkan kinerja guru PAUD merupakan aspek penting dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran anak usia dini, yang mencakup sikap kedewasaan, tanggung jawab, stabilitas emosi, empati, serta kemampuan berinteraksi secara positif.

Strategi Sederhana yang Luar Biasa

Bu Sari tidak memiliki rumus sakti. Strateginya sederhana, tapi mengena di hati. Pertama, dia selalu menyapa guru-gurunya dengan nama lengkap dan gelar. "Selamat pagi, Bu Rina Sari Mulyani, S.Pd." Terdengar sepele? Tidak bagi Bu Rina yang selama ini hanya dipanggil "Rin" oleh kepala sekolah sebelumnya.

Kedua, dia memberikan ruang kreativitas. Ketika Bu Rina mengusulkan metode storytelling (bercerita) dengan boneka tangan, Bu Sari tidak langsung menolak karena takut ribet. Justru dia bertanya, "Butuh bantuan apa? Mungkin saya bisa menjahit beberapa boneka?"

Ketiga, dia melindungi guru-gurunya dari tekanan yang tidak perlu. Saat ada orang tua yang komplain karena anaknya pulang dengan baju kotor habis bermain tanah liat, Bu Sari yang turun tangan menjelaskan pentingnya sensory play (permainan sensorik) bagi perkembangan anak.

Data yang Membuktikan

Keajaiban mulai terjadi. Dalam setahun, PAUD Mekar Sari mengalami transformasi luar biasa. Guru-guru yang tadinya sering absen, kini datang lebih awal. Mereka berlomba-lomba menciptakan media pembelajaran kreatif. Bahkan Bu Rina yang pemalu, kini berani mengusulkan program field trip (kunjungan lapangan) ke pasar tradisional.

Kepala sekolah PAUD yang berhasil mengembangkan lembaga adalah mereka yang mengadakan kegiatan literasi bagi peserta didik bersama pendidik PAUD secara rutin. Bu Sari mengadopsi strategi ini dengan memutar film pendek tentang tokoh-tokoh inspiratif setiap hari Jumat. Yang menarik, dia tidak hanya memutarkan film untuk anak-anak, tapi juga untuk guru-guru. "Guru yang terinspirasi akan menginspirasi murid-muridnya," katanya.

Dampaknya? Jumlah murid naik 40% dalam satu tahun. Guru-guru yang tadinya sering berganti, kini betah bertahan. Bahkan ada guru dari sekolah lain yang melamar kerja ke PAUD Mekar Sari.

Bukan Soal Gaji, Tapi Pengakuan

Yang menarik, Bu Sari tidak menaikkan gaji guru-gurunya secara signifikan. Anggaran sekolah masih terbatas. Tapi dia memberikan sesuatu yang lebih berharga: pengakuan dan rasa bangga.

Setiap bulan, dia mengadakan teacher of the month (guru terbaik bulan ini). Bukan berdasarkan nepotisme, tapi berdasarkan inovasi dan dedikasi. Pemenangnya mendapat piagam, foto dipajang di papan pengumuman, dan yang paling membanggakan, namanya disebutkan dalam laporan bulanan ke yayasan.

Bu Rina pernah bercerita dengan mata berbinar, "Saya tidak pernah merasa sebangga ini menjadi guru PAUD. Dulu, ketika ada yang bertanya profesi saya, saya agak malu mengakuinya. Sekarang? Saya bangga sekali!"

Mengatasi Tantangan dengan Empati

Tentu saja, perjalanan Bu Sari tidak selalu mulus. Ada guru yang skeptis, ada yang merasa tidak cocok dengan gaya kepemimpinannya. Motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru, meskipun dengan kontribusi yang bervariasi.

Bu Sari mengakui bahwa tidak semua guru bisa dimotivasi dengan cara yang sama. Ada yang butuh tantangan, ada yang butuh bimbingan intensif, ada yang butuh ruang untuk bereksperimen. "Saya bukan pesulap yang bisa mengubah semua orang. Tapi saya bisa menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap guru berkembang sesuai potensinya," ujarnya.

Ketika Bu Desi, guru senior yang sudah 15 tahun mengajar, mulai menunjukkan keengganan untuk mengadopsi metode baru, Bu Sari tidak memaksakan. Dia justru meminta Bu Desi untuk menjadi mentor bagi guru-guru muda. "Pengalaman Ibu sangat berharga. Bagaimana kalau Ibu yang mengajarkan cara mengelola kelas yang kondusif?"

Bu Desi merasa dihargai. Peran barunya sebagai mentor membuatnya kembali bersemangat. Dia bahkan mulai belajar teknologi sederhana untuk mendukung pembelajaran.

Investasi Jangka Panjang

Kini, tiga tahun kemudian, PAUD Mekar Sari menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain. Guru-guru di sana tidak hanya kompeten, tapi juga bahagia. Mereka tidak lagi melihat pekerjaan sebagai beban, tapi sebagai calling (panggilan hidup).

Bu Sari sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum pendidikan. Pesannya selalu sama: "Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah pengakuan. Guru yang merasa dihargai akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak."

Strategi Bu Sari membuktikan bahwa kepemimpinan yang efektif bukan soal kuasa, tapi soal service (pelayanan). Kepala sekolah PAUD yang berhasil adalah mereka yang bertanggung jawab atas kualitas pendidikan, kegiatan pembelajaran, kesejahteraan anak, serta kerjasama dengan orang tua dan masyarakat.

Refleksi untuk Masa Depan

Cerita Bu Sari dan PAUD Mekar Sari bukan dongeng. Ini adalah bukti nyata bahwa kepala sekolah yang bijak bisa mengubah nasib sebuah lembaga pendidikan. Tidak dengan investasi mahal atau teknologi canggih, tapi dengan hal yang paling sederhana: memanusiakan manusia.

Guru PAUD adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sering terlupakan. Mereka mengajarkan anak-anak untuk bermimpi, sebelum anak-anak itu tahu apa itu mimpi. Mereka mengajarkan arti berbagi, sebelum anak-anak itu tahu apa itu kepemilikan. Mereka mengajarkan cinta tanpa syarat, di zaman yang serba transaksional.

Kinerja guru PAUD yang baik mencakup sikap kedewasaan, tanggung jawab, stabilitas emosi, empati, serta kemampuan berinteraksi secara positif. Semua itu tidak akan tumbuh dalam tekanan, tapi dalam apresiasi.

Kepala sekolah yang memulyakan guru PAUD bukan hanya membangun sekolah, tapi membangun masa depan. Karena anak-anak yang diajar oleh guru yang bahagia, akan tumbuh menjadi generasi yang bahagia pula.

Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan yang sering disibukkan dengan administrasi dan target-target kuantitatif, Bu Sari mengingatkan kita pada hal yang paling fundamental: pendidikan adalah soal hati. Dan hati yang bahagia, akan melahirkan keajaiban-keajaiban kecil yang mengubah dunia.


"Kepala sekolah yang bijak tidak mengukur kesuksesan dari seberapa banyak piala yang dipajang di ruang tamu, tapi dari seberapa banyak senyuman yang terukir di wajah guru-gurunya setiap pagi. Karena guru yang bahagia, adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak."

Apakah kita, sebagai pemimpin di bidang pendidikan, sudah cukup memulyakan mereka yang mengajar generasi penerus bangsa? Atau kita masih sibuk dengan urusan administratif yang melupakan esensi pendidikan itu sendiri?

Wallahu a'lam...


Arda Dinata, adalah Blogger, Peneliti, Penulis Buku dan Pendiri Majelis Inspirasi MIQRA Indonesia.

Daftar Pustaka

  1. Khotimah S, Wiyani NA, Fauzi A. Upaya dan Tantangan Kepala Sekolah PAUD dalam Mengembangkan Lembaga dan Memotivasi Guru untuk Mengikuti Program Sekolah Penggerak. J Obsesi. 2022;6(4):2624-2635.
  2. Risma NA. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di POS PAUD SOKA III A Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas [Skripsi]. Purwokerto: UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri; 2025.
  3. Budiman F. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Charitas. J Pendidik. 2022;4(2):89-102.
  4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak. Bidang Pembinaan PAUD dan PNF [Internet]. Demak: Dindikbud; 2018 [dikutip 6 Juli 2025]. Tersedia dari: https://dindikbud.demakkab.go.id/index.php/unit-kerja/bidang-pembinaan-paud-dan-pnf/
  5. Prodi Pendidikan Guru PAUD. Kepala Sekolah PAUD/TK/RA/KB [Internet]. Medan: Universitas Sari Mutiara; 2024 [dikutip 6 Juli 2025]. Tersedia dari: https://paud.sari-mutiara.ac.id/prospect-career/bekerja-di-direktorat-paud/
***

Baca Juga

Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info terbaru dari website ini.

Arda Dinata adalah Penulis di Berbagai Media Online dan Penulis Buku, Aktivitas Kesehariannya Membaca dan Menulis, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.

www.ArdaDinata.com:  | Share, Reference & Education |
| Sumber Berbagi Inspirasi, Ilmu, dan Motivasi Sukses |
Twitter: @ardadinata 
Instagram: @arda.dinata

Arda Dinata

Arda Dinata is a writer for various online media, lives in Pangandaran - West Java. www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education | | Source for Sharing Inspiration, Knowledge and Motivation for Success | World of Business, Business, Boss, Rich, Money, Dollars and Success |

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama


Toko Sosmed
Klik Di Sini Melihat Koleksi Ebook Karya Arda Dinata Lainnya

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA


Formulir Kontak

.